1 Latar Belakang. Saat ini begitu banyak cara-acara keagamaan di televisi yang bertaju kkhotbah, tablig, dan dakwah. Hal ini bertujuan agar semua orang yang menyaksikan acara itu bisa memahami dan mendalami agama Islam. Tapi, di sini tidak semua orang tahu perbedaan antara khotbah, tablig, dan dakwah hal ini dikarenakan dakwah memiliki
LAGI PROMO Rice Cooker Miyako terlaris Mandung Tetak So Good Nasi Kuning Tumpeng Kemeja Flanel Impor Lelaki Celana Panjang Kulot Wanita Ganjal Impor Korea Pelancar BAB Jangan heran kalau ada yang menayakan ayat Alquran tentang listrik. Secara kata, memang enggak akan ditemukan istilah Bahasa Arab nan artinya listrik dalam Al Alquran. Sekadar atom-unsur yang memang mengandung listrik, sudah termasktub dalam Al Alquran, semisal pembukaan petir, cahaya, kilat, halilintar dan sebagainya. Listrik yaitu kombinasi fenomena bodi yang berkaitan dengan keberadaan dan revolusi muatan listrik. Setrum menyebabkan heterogen macam surat berharga sebagai halnya petir, listrik statis, induksi elektromagnetik, dan arus listrik. Kehadiran setrum juga dapat menghasilkan dan menerima radiasi elektromagnetik sebagai halnya gelombang radio. Sreg artikel kali ini kita akan menggunjingkan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan kelistrikan, seperti kilauan, petir, petir, guntur, petir dan awan. Inilah sejumlah ayat Al Alquran yang dimaksud menurut Al-Baqarah 19 maupun begitu juga orang-anak adam yang ditimpa hujan abu deras mulai sejak langit disertai gelap katup, guruh dan kilat; mereka menambal telinganya dengan momongan jarinya, karena mendengar suara petir,sebab takut akan antap. Dan Yang mahakuasa meliputi individu-cucu adam yang kafir. Al-Baqarah 20 Dempet-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Sebentar-sebentar kurat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila palsu menjangkiti mereka, mereka cak jongkok. Jikalau Tuhan menuntut, niscaya Sira menghapuskan rungu dan rukyah mereka. Sesungguhnya Yang mahakuasa berkuasa atas segala sesuatu. Al-Baqarah 55 Dan ingatlah, ketika kamu berbicara “Hai Musa, kami bukan akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Yang mahakuasa dengan terang, karena itu ia disambar halilintar, medium engkau menyaksikannya”. Al-Baqarah 164 Sebenarnya n domestik penciptaan langit dan manjapada, ubah bergantinya lilin batik dan siang, sampan yang berlayar di laut membawa apa yang berguna lakukan manusia, dan segala apa nan Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati sangar-nya dan Anda sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat isyarat keesaan dan kebesaran Almalik lakukan kabilah yang merenungkan. An-Nuur 35 اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Allah Pemberi kilauan kepada langit dan bumi. Bak cahaya Allah, merupakan seperti sebuah liang yang tak tembus, nan di dalamnya cak semau pelita raksasa. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang nan berlampu seperti mutiara, yang dinyalakan dengan petro dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon oliva yang bertaruk tidak di sisi timur sesuatu dan bukan juga di sebelah baratnya, nan minyaknya belaka hampir-sanding menerangi, sungguhpun tidak disentuh api. Sinar di atas pendar berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-andai cak bagi manusia, dan Allah Maha Memaklumi segala apa sesuatu. Penjelasan An-Nuur 35 Penjelasan ayat di atas menurut Yang mahakuasa mengumpamakan “kilauan”-Nya dengan sesuatu yang bukan sama dengan cahaya nan diketahui pada saat ayat ini diturunkan. Dapat diilustrasikan bahwa bola lampu ini sebagaimana sebuah yang tidak transparan nan didalamnya terwalak lampu, nan mana lampu ini berada di internal kaca. Hal ini menandakan bahwa ceruknya terbuat dari beling, yang mewujudkan tampilan kaca ini seperti bintang yang terang di langit. Bola lampu itu sendiri digambarkan berkobar maka dari itu minyak nan berbunga dari tanaman yang diberkati, yaitu pohon oliva, yang minyaknya bernas mendamari meskipun tidak tersentuh jago merah. Bagaimana menurut kita, di tahun kini sekiranya kita mendengar ada gorong-gorong, cekungan, ceruk berbunga kaca yang bukan ada celahnya nan di dalamnya ada cahaya yang kobar lampu tidak menggunakan api seperti lampu lampion nan digunakan di zaman dulu. Dan kecerahan cerah itu membuat “kaca” seperti bintang yang cemerlang? Pasti jawabannya adalah keseleo satu invensi terbesar privat rekaman manusia yaitu rakitan lampu listrik. Abad ke-19 merupakan abad dimana mantra kelistrikan berkembang pesat. Dimulai dengan ditemukannya baterai oleh Alessandro Volta, hingga akhirnya penemuan bola lampu listrik purwa makanya Thomas Alfa Edison. Bohlam ini menyinar dengan memanaskan pelat filamen ke master tinggi dan akhirnya bersinar. Pemanasan ini dilakukan dengan menunggangi arus listrik melalui dawai yang dihubungkan ke lampu. Bola lampu tidak menggunakan patra dan api, tetapi menunggangi filamen dan elektrik andai pengganti patra dan api, dimana filamen ketika diberi energi bisa berpijar. Listrik ini seorang dibentuk oleh perigi tak yaitu baterai maupun mata air elektrik lainnya. Dikatakan bahwa pelita itu dinyalakan dari minyak tumbuhan zaitun khusus. Cak kenapa Allah membandingkannya dengan pohon oliva? Karena pada zaman silam, khususnya di Arabia dan Mediterania, minyak zaitun digunakan laksana bahan bakar pelita. Cuma lebih jauh Allah menyatakan bahwa tumbuhan zaitun sebagai mata air “petro” ini bukanlah pohon oliva halal, melainkan tumbuhan khusus nan mampu menghasilkan minyak nan berlimpah menyala tanpa api. Seperti kilauan, lonjakan itu sendiri mewah memberikan cahaya terang, tapi tidak lama. Untuk menciptakan menjadikan setrum memberikan kilat yang panjang, maka diperlukan media enggak yaitu filament, dimana listrik disini berfungsi untuk memanaskan filament sehingga akhirnya filament tersebut bersinar. “Petro” di sini dikatakan sebagai “bukan timur atau barat”. Beberapa juru tafsir mengatakan bahwa maksudnya menunjukkan bahwa pohon oliva di sini merupakan pohon yang tidak resmi, pokok kayu eksklusif nan tidak merecup di timur ataupun di barat. Hal ini menandakan bahwa pokok kayu tersebut bukanlah tumbuhan zaitun secara bodi, melainkan perumpamaan suatu bentuk sumber energi nan akan menghasilkan “minyak” yang adalah huruf angka dari energi itu sendiri. Elektrik koteng yang merupakan keseleo suatu bentuk energi yang bersirkulasi dari kutub konkret ke kutub negatif cak acap dikaitkan dengan magnet yang memiliki rival utara dan selatan. Bukan timur dan lain barat. Dan energi setrum hampir menyala seperti panah, dan akan terus menunukan jika disalurkan ke media bukan yaitu filamen yang akan berpijar bila dipanaskan dengan energi listrik yang berubah menjadi energi seksi, yang dalam ayat ini dilambangkan dengan “minyak”, menggunakan sebuah istilah metafora yang dapat masin lidah sreg saat ayat ini diturunkan dan enggak bertentangan dengan ilmu keterangan yang akan membuktikannya di kemudian hari. Lebih lanjur, perlu dicatat bahwa “bukan timur ataupun barat” juga dapat diartikan sebagai “tidak memiliki tempat cak bagi berdiri dan tak memiliki panggung bagi terbenam” dalam kaitannya dengan “bohlam”. Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa “pokok kayu zaitun” laksana sumber energi menghasilkan “sesuatu” yang boleh memberi cahaya, belaka “sesuatu” itu bukan muncul atau terbenam. Karuan hanya elektrik sebagai pelecok suatu bentuk energi sebagaimana dijelaskan privat hukum kekekalan energi, tidak bisa diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat diubah dari dan ke rang energi lain. Dalam kaitannya dengan bohlam, listrik diubah menjadi energi sensual sehingga makmur memanaskan filamen yang mengubah energi panas menjadi energi kilap. Menurut teori “relativitas umum”, kelanggengan energi ini relatif dan sememangnya tidak dapat diubah karena kurva umum “manifold” uang waktu yang tidak punya simetri bagi penerjemahan alias distribusi. Terbit sudut pandang religius, tentunya segala apa bentuk energi puas awalnya diciptakan oleh Allah dan dapat dimusnahkan jika Allah memaui. Oleh karena itu kerumahtanggaan menyebutkan energi nan dihasilkan oleh “sumber energi” atau “pohon oliva tersendiri” menggunakan istilah “bukan timur maupun barat”, yang artinya awal diciptakan, dan satu saat dapat dimusnahkan, belaka di paruh dari proses tersebut, tidak boleh diciptakan dan dimusnahkan oleh manusia, tetapi bisa diubah pecah dan ke rangka energi lain. An-Nuur 43 Tidaklah kamu mengintai bahwa Allah memelopori awan, kemudian mengumpulkan antara putaran-bagiannya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan angin keluar berpunca celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butir-butiran es dari langit, adalah mulai sejak gumpalan-gumpalan awan seperti mana gunung-dolok, maka ditimpakan-Nya granula-butiran es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kirana kilat awan itu nyaris-nyaris menyabarkan rukyah. Fushshilat 13 Jikalau mereka berpaling maka katakanlah “Aku telah memperingatkan ia dengan petir, seperti mana petir yang merayapi kaum Aad dan Tsamud.” Fushshilat 17 Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka sudah Kami beri petunjuk semata-mata mereka lebih menyukai buta kesesatan daripada ilham, maka mereka disambar petir aniaya nan ki memberaki disebabkan apa yang mutakadim mereka kerjakan. An-Nisaa’ 153 Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu mengedrop kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah mempersunting kepada Musa yang lebih besar berpunca itu. Mereka berbicara “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah ijil, pasca- datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, adv amat Kami ma’afkan mereka dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa warta yang nyata. Adz-Dzaariyaat 44 Maka mereka bermain angkuh terhadap perintah Tuhannya, adv amat mereka disambar petir dan mereka melihatnya. Ar-Ra’d 12 Dia-lah Tuhan nan memperlihatkan sinar kepadamu untuk menimbulkan kengerian dan intensi, dan Sira mengadakan awan mendung. Ar-Ra’d 13 Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Almalik, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Tuhan membedakan halilintar, terlampau menimpakannya kepada bisa jadi yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-perjuangan akan halnya Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. Ar-Ruum 24 Dan di antara pertanda pengaturan-Nya, Dia menunjuk-nunjukkan kepadamu kilat buat menimbulkan ketakutan dan maksud, dan Anda meletakkan hujan abu berasal langit, silam menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu sopan-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum nan mempergunakan akalnya. Ar-Ruum 48 Allah, Dialah yang utus angin, lampau kilangangin kincir itu menggagas peledak dan Allah membentangkannya di langit menurut nan dikehendaki-Nya, dan menjadikannya berbongkah-bongkah; lampau kamu tatap hujan abu keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun tentang hamba-hamba-Nya nan dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Faathir 9 Dan Allah, Dialah Nan mengirimkan kilangangin kincir; lalu angin itu menggagas awan, maka Kami halau mega itu kesuatu kewedanan yang lengang lewat Kami hidupkan mayapada setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu. Al-A’raaf 57 Dan Dialah yang meniupkan angin laksana pembawa berita gembira sebelum keikhlasan rahmat-Nya hujan; hingga apabila angin itu telah mengangkut awan mendung, Kami halau ke suatu daerah nan sangar, lampau Kami turunkan hujan angin di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan angin itu pelbagai variasi buah-buahan. Sebagaimana itulah Kami membangkitkan orang-turunan nan telah sunyi, seharusnya ia menjumut kursus. Dengan demikian, Al Alquran lain hanya berkutat masalah agama, tetapi pula menjelaskan hobatan kenyataan yang mengikat ayat al-qur’an yang berhubungan dengan energi atau muatan listrik atau prinsip dasar elektrik, magnet, energi dan lainnya.
Beberapaayat alquran juga berbicara tentang pemikiran-pemikiran yang berdialog dengan pemikiran asing yang bertentangan dengan konsep teologis yang dibawa oleh alquran itu sendiri. Alquran memberi ruang bagi terjadinya dialog dengan pemikiran yang
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Hampir semua fasilitas yang ada telah menggunakan listrik sebagai sumber energi utama. Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia di seluruh alam ternyata tidak hanya mengatur dan membicarakan tentang ibadah, kehidupan, ataupun sejarah saja. Al-Quran juga membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Al-Quran pembahasan tentang teknologi kelistrikan telah termaktub dalam surat An-Nur ayat 35, “….Allah adalah pemberi cahaya kepada langit dan bumi….”. Perumpamaan cahaya Allah SWT adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang didalamnya terdapat pelita atau lampu yang sangat besar. Pelita tersebut terdapat di dalam kaca, dan kaca itu bagaikan bintang yang seperti mutiara, yang pada masa sekarang dikenal sebagai lampu. Lampu tentunya tidak begitu saja dapat menyala; dibutuhkan sebuah energi yang dapat menyalakan lampu, dan energi tersebut adalah listrik. Masih dalam ayat yang sama, “…. Yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya yaitu pohon zaitun yang tidak tumbuh disebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api, cahaya diatas cahaya….” Perumpamaan hal yang tidak tumbuh di timur dan barat adalah, jika memperhatikan arah mata angin, maka lawan dari timur dan barat adalah utara dan selatan. Di daerah itu terdapat kutub-kutub magnet yang kemudian dikenal sebagai gaya elektromagnetik yang berguna untuk menginduksi listrik untuk menghasilkan energi listrik. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ternyata segala bentuk kemajuan peradaban yang sekarang kita miliki ini adalah bersumber dari Al-Quran. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersifat Mutasyabihat selanjutnya harus dikaji dengan lebih mendalam untuk didapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang mungkin belum kita ketahui. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak mempelajari dan mendalami Al-Quran. sumberMurtono, 2008. Konsep Cahaya dalam Alqur’an dan Sains. Karunia, Vol. 4, 147-158
Kitabkitab samawi terdahulu (sebelum Alquran) menyepakati bahwa Allah Swt telah menciptakan langit, bumi dan segala isinya dalam waktu enam hari. Setelah itu Alquran memperkuat kenyataan ini dalam beberapa ayatnya. Para mufasir berbagai madzhab berbeda pendapat tentang penafsiran ayat yang luar biasa mengagumkan ini.
JAKARTA - Revolusi industri pada pertengahan abad ke 17 menandai gencarnya pemanfaatan energi sebagai bahan utama gerak kehidupan, yang kini kebutuhannya semakin meningkat. Energi yang sebagian besarnya tak terbarukan itu suatu saat akan habis. Setiap manusia yang merasakan kenikmatan revolusi industri seharusnya ikut andil dalam pelestarian energi ini dengan dua pilihan, melestarikan energi tak terbarukan itu atau mencari sumber daya alternatif. Pertanyaannya, adakah nilai-nilai syariat Islam yang mengatur tentang pelestarian energi? Bagaimana prinsip-prinsip pelestarian tersebut diterapkan? Jawaban normatifnya ada pada hadits-hadits berikut ini. عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ وَغَلِّقُوا وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ قَالَ هَمَّامٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَلَوْ بِعُودٍ يَعْرُضُهُ Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Matikanlah lampu-lampu pada malam hari ketika kalian hendak beristirahat, dan tutuplah pintu-pintu, tutuplah bak-bak air, tutuplah makanan dan minuman.” Hammam berkata, “Tutuplah walau hanya dengan sebatang ranting.” Hadits ini diriwayatkan Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 5624 dan 6296 pada bab Ighlaq al-Bab bi al-Lail. Juga oleh Imam Abu Ya’la dalam Musnad-nya no. 1837 dengan redaksi hanya pada kalimat athfiu al-mashabih. Melalui hadits ini, Rasul mengajarkan umatnya untuk selalu menghemat energi, bahkan pada hal-hal kecil, sekalipun hanya pemakaian lampu rumah tangga. Asbabul wurud Hadits ini adalah peristiwa salah satu rumah warga yang terbakar karena tetap menyalakan lampu waktu itu bersumber dari api pada malam hari. Perintah itu berdampak positif secara langsung pada penghematan minyak yang digunakan sebagai bahan bakarnya, terlebih jika diterapkan pada masa kini. Energi listrik tidaklah mudah dihasilkan sehingga harus dilakukan penghematan. Anjuran lainnya diperkuat sabdanya dengan kandungan makna yang lebih umum berikut عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ ” كُلْ وَاشْرَبْ وَالْبَسْ وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ وَلَا مَخِيلَةٍ “ Dari Nabi saw. beliau bersabda, “Makan dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah, tanpa berlebih-lebihan dan tanpa disertai rasa sombong.” Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman nomor 6152, bab al-Iqtishad fi an-Nafaqah. Juga oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak nomor 7188 tanpa lafal “walbas” disertai komentar, “Hadits ini sanadnya shahih meski tidak diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.” sumber Suara MuhammadiyahBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Perajinmenebalkan pola untuk membuat batik motif ayat Al Quran di Mahkota Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (27/4/2020). Pemilik usaha batik setempat mengaku telah menyelesaikan mushaf Al Quran sebanyak 30 juz lembaran batik bermotif ayat Al Quran. Pemilik usaha juga mengajak masyarakat untuk belajar menulis, membaca dan memahami Al Quran.

Kita akan membahas tentang energi bunyi yang dijelaskan Al-Qur’an. Energi bunyi/suara adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergetar. Jadi semua benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Langsung saja kita buka firman Allah di dalam Surah Al-Hujurat ayat Swt. Berfirman Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus pahala amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. Perlu untuk kita ketahui, salah satu penerapan energi bunyi adalah ketika kita berbicara, jika kita sedang berbicara maka bunyi yang kita dengar memiliki energi, energi itulah yang disebut energi bunyi. Ayat di atas mengatakan agar jangan berkata kepada Nabi dengan suara yang keras. Walaupun berbicara dengan keras, pelan, maupun sedang, tetap saja akan menghasilnya energi. Tetapi yang berbeda adalah besarnya energi yang dihasilkan, karena semakin keras bunyi maka akan semakin besar pula energi yang dihasilkan. Contoh yang lain adalah seperti petir, kilat, ledakan bom, dan lain-lain. Maka dari itu, terkadang tanpa kita sadari kita telah melakukan penerapan fisika di dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita lihat di Al-Quran, banyak contoh lain yang bisa kita pakai. Sebagaimana firman Allah di bawah satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, Surah Huud ayat 67Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Surah Al-Hijr ayat 73Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi, Surah Al-Hijr ayat 83 - Unknown خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ artinya "Sebaik-Baik Kalian Adalah Orang Yang Belajar Al-Quran Dan Mengajarkannya."

Isu lingkungan sangat sentral dalam Alquran dalam beberapa suratnya terdapat ayat-ayat yang membahas lingkungan,” kata Bambang dalam rakernas dan gialog kerakyatan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah di Malang, Sabtu. Pada rakernas itu Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menyampaikan pidato kunci tentang Salah satu unsur alam raya yang menjadi hajat hidup manusia adalah energi. Manusia tak akan bisa hidup tanpa energi. Ayat-ayat Al Quran dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum bahwa Al Quran juga tidak lepas dari pembahsan mengenai energi. Lewat ayat-ayat Al Quran berikut ini, kita akan tahu apa pentingnya energi terutama energi yang dibahas berkaitan dengan energi terbarukan. Energi Panas Bumi “Ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.” QS. al-Mu’min 72 “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas.” QS. al-Hijr 27 “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” QS. ar-Rahman 15 “Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dengan kayu? Kamukah yang menumbuhkan kayu itu atau Kami yang menumbuhkan?” QS. al-Waqi’ah 71-72 Energi Surya “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.” QS. asy-Syams 1 “Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. an-Nur 24 35 “Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” QS. an-Nuh [71] 16 “Dia lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak, Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.” QS. Yunus [10] 5 Energi Angin “Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.” QS. Fathir 9 “Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” QS. ar-Rum 48 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya mudah-mudahn kamu bersyukur.” QS. ar-Rum 46 “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, berlayar di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawanya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan apabila gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung bahaya, maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. Mereka berkata Sungguh jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.’ QS. Yunus [10] 22 Energi Bunyi “Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” QS. Hud 67 Energi Air “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”QS. az-Zumar 21 “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman.” QS. al-Anbiya` [21] 30 “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya, Ia memancarkan darinya airnya dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhanya.” QS. an-Nazi’at [79] 30-31 Energi Mekanik “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” QS. Maryam 25 Energi Kinetik “Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.” QS. Abasa 34 Energi Potensial “Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.” QS. al-A’raf 107 “Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan api dari kayu itu.” QS. Yasin 80 Energi Kimia “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” QS. Quraisy 4 Energi Radiasi “Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari sebelah timur dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari cahaya matahari itu.” QS. al-Kahfi 90 “Dia lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.” QS. Yunus 5 “Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? yaitu bintang yang cahayanya menembus.” QS. at-Thariq 1-3
Drs H. Irfan Anshory. DALAM Kitab Suci Al-Qur’an, Allah SWT sering bersumpah dengan berbagai fenomena alam semesta dengan tujuan agar manusia memperhatikan dan menalari hal-hal yang disumpahkan-Nya itu. Ada beberapa “ayat misteri” yang menarik untuk dikaji sebab sampai kini belum jelas tafsiran dan pemahamannya, yaitu Surat An-Nazi`at 1

17 Ayat Al-Quran Tentang Fisika - Fisika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang benda mati dan gejala alam. Fisika tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Semua aktifitas kita berhubungan dengan fisika. Gerak, tenaga, energi, listrik, cahaya dan suara dibahas lengkap di dalam ilmu fisika. Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat Al-Quran yang menceritakan tentang biologi. Simak selengkapnya ayat-ayat di bawah ini. 1 Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Al-Qamar 49 2 Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An-Nuur 35 3 Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya ketetapan Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. An-Nuur 39 4 Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. Al-Mu’minuun 18 5 Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Al-Hijr 19 6 Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Ar-Ra’d 12 7 Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara bagian-bagiannya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran-butiran es dari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya butiran-butiran es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. An-Nuur 43 8 Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan. Al-Furqaan 45-46 9 Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudz" Al-An’aam 59 10 Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Nuuh 16 11 Inilah azab neraka, biarlah mereka merasakannya, minuman mereka air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Shaad 57 12 Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Ar-Ruum 48 13 Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. Al-Hajj 18 14 Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, Asy-Syams 1 15 Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu. Faathir 9 16 atau seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena mendengar suara petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. Al-Baqarah 19 17 Dalam siksaan angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, Al-Waaqi’ah 42 Itulah berbagai ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ilmu biologi. Semoga ayat-ayat di atas menjadi renungan bagi kita dan menambah keimanan kita terhadap Allah Ta’ala. Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 11 Rajab 1439 Hijriyah/28 Maret 2018 Masehi.

. 334 69 476 456 365 493 426 174

ayat alquran tentang energi listrik